Penyajian Data dalam Bentuk Diagram
A. Pengertian Diagram
Ada pepatah Cina yang menyatakan bahwa “satu gambar sama nilainya dengan
seribu kata”. Karena itu, di samping tabel, cara lain dalam menyajikan data
adalah dengan diagram. Hal ini dapat diartikan bahwa pesan yang akan
disampaikan melalui penyajian data dalam bentuk gambar (diagram) akan lebih
cepat ditangkap atau dimengerti dari pada dengan kata-kata. Seorang manajer
perusahaan atau pejabat tinggi pemerintah akan lebih mudah mengetahui perkembangan
harga dengan melihat grafik yang menunjukkan trend (kecenderungan) yang turun
atau naik dari pada harus membaca laporan yang penuh dengan kata dan kalimat
yang bagus, akan tetapi kurang sistematis penyusunannya. Itulah sebabnya dalam
suatu laporan sering harus disertai dengan tabel-tabel atau diagram, untuk
memudahkan membaca data. Diagram merupakan gambar-gambar yang menunjukkan
secara visual suatu data yang berupa angka yang biasanya berasal dari tabel
yang telah dibuat.
B. Beberapa Macam Diagram
Ada beberapa macam diagram untuk menyajikan data, antara lain: diagram
batang (bar chart), diagram garis (line chart), diagram lingkaran (pie chart), diagram gambar (piktogram),
histogram, dan poligon frekuensi. Berikut ini akan dijelaskan berbagai macam
penyajian data dengan diagram tersebut.
1.
Diagram
Batang (Bar Chart)
Pembuatan diagram batang diawali dengan membuat dua buah sumbu yang tegak
lurus satu sama lain. Skala pada tiap sumbu harus sama panjang, sedangkan skala
pada sumbu datar tidak perlu sama dengan skala pada sumbu tegak. Diagram perlu
dilengkapi dengan judul, skala maupun penjelasan terhadap satuan yang
digunakan. Dalam menggambar diagram batang, batangnya dapat dibuat tegak lurus
sumbu mendatar (dengan batang vertikal atau tegak), atau batangnya dibuat tegak
lurus sumbu tegak (diagram batang horizontal atau mendatar). Setiap batang
lebarnya harus sama sedangkan tinggi batang harus sesuai dengan frekuensi
masing-masing komponen.
Contoh:
a.
Berdasarkan hasil sensus, diketahui bahwa angkatan kerja
di Indonesia yang bekerja diberbagai sektor disajikan dalam Tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Jumlah Angkatan Kerja Indonesia
No.
|
Sektor |
Banyaknya |
1.
2.
3.
4.
|
Pertanian
Jasa
Perdagangan
Industri
|
40 juta
20 juta
15 juta
5 juta
|
|
Jumlah |
80 juta |
|
Apabila data pada Tabel 4.1 tersebut disajikan dalam bentuk diagram batang
didapat gambar seperti Gambar 4.1 berikut:
Dapat
pula data pada tabel disajikan dalam bentuk diagram batang horisontal sebagai
berikut:
b.
Banyaknya siswa di SMK Putra Nusantara tahun 1995 – 1998
disajikan pada Tabel 4.2 berikut:
Tabel
4.2 Banyaknya siswa SMK Putra
Nusantara (1995 – 1998)
Tahun |
Banyaknya Siswa |
1995
1996
1997
1998
|
229
244
259
262
|
|
Data di atas jika disajikan dalam diagram batang akan didapat hasil sebagai
berikut:
Diagram di atas kurang baik
sebab perbedaan tinggi batangnya tidak mudah kelihatan, akan lebih baik jika
dilakukan pemotongan. Pemotongan dilakukan pada bilangan yang lebih rendah
sedikit dari puncak yang terpendek, misalnya 225, sehingga diagram batangnya
menjadi sebagai berikut:
c.
Banyaknya siswa laki-laki dan perempuan SMK KAHURIPAN
tahun 1998/1999 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Banyaknya Siswa SMK KAHURIPAN tahun 1998/1999
Kelas |
Banyaknya Siswa |
|
Laki-laki |
Perempuan |
|
I
II
III
IV
V
VI
|
15
25
10
20
20
25
|
15
15
20
20
15
10
|
|
Apabila data pada Tabel 4.3 tersebut disajikan dalam diagram batang didapat
hasil sebagai berikut:
Gb.5.5
|
Diagram batang seperti di atas disebut diagram batang berganda, dan dapat
pula disajikan dalam diagram batang berganda berikut:
|
2.
Diagram
Garis
Jika terdapat suatu
rentetan peristiwa yang mengalami perubahan yang terus-menerus atau tanpa
terputus (kontinu), misalnya berat badan bayi yang selalu berubah sepanjang
waktu, maka pada periode tertentu data seperti itu dapat disajikan dengan
diagram garis. Data berkala adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
untuk mengetahui perkembangan suatu hal/kegiatan, misalnya perkembangan
produksi, perkembangan penduduk, jumlah kecelakaan lalu-lintas dan sebagainya,
juga sangat cocok jika disajikan dengan diagram garis.
Untuk menggambarkan diagram garis akan lebih mudah jika dikaitkan dengan
pengertian koordinat titik pada bidang kartesius. Oleh karena itu sebaiknya
digunakan kertas berpetak atau kertas milimeter.
Contoh:
a.
Berat badan seorang bayi dicatat setiap dua minggu selama
enam belas minggu pertama. Hasilnya
sebagai berikut:
Tabel 4.4.
Berat Badab Bayi A per 2 Minggu.
Umur (dlm minggu) |
0
|
2
|
4
|
6
|
8
|
10
|
12
|
14
|
16
|
||
|
3,2
|
3,3
|
3,6
|
3,9
|
4,1
|
4,1
|
4,4
|
4,9
|
5,3
|
Diagram garis dari data pada tabel di atas digambar pada
Gambar 4.7. Sumbu mendatar untuk umur dalam minggu dan sumbu tegak
untuk menyatakan berat badan dalam kg.
Diagram garis seperti di
atas disebut diagram garis tunggal (single
line chart). Terlihat jelas pada diagram di atas, perkembangan berat
badan si bayi. Dari data seperti ini, seorang dokter anak akan dengan cepat
dapat menentukan normal tidaknya perkembangan si bayi untuk jangka waktu selama
16 minggu tersebut.
b.
Banyaknya korban
kecelakaan lalu lintas, menurut jenis korban dan waktu di Jawa Tengah tahun
1973 s.d. 1980 dinyatakan dalam Tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5 Banyaknya Korban Kecelakaan
Lalulintas (1973 s.d. 1980)
Diagram garis
dari data pada tabel 4.5 tersebut adalah sebagai berikut:
Diagram garis tersebut dinamakan
diagram garis berganda (multiple line
chart). Salah satu kelebihan dari diagram garis berganda adalah
kita dapat melihat perbandingan frekuensi antar tiap kategori dan pada saat
yang sama dapat melihat perkembangan tiap kategori setiap tahunnya.
Kalau
kertas yang dipakai para siswa selama proses pembuatan diagram garis bukan
kertas berskala maka disarankan agar para siswa menggunakan sepasang segitiga.
Di samping itu, agar murid merasa terlibat maka kepada masing-masing siswa
dapat diminta untuk membuat diagram rata-rata nilai pada tiap catur wulan selama
duduk di kelas III SMK.
3.
Diagram
Lingkaran
Jika kita ingin melihat perbandingan dari beberapa macam
data yang berbeda tanpa melihat besarnya tiap-tiap data maka kita cukup
menggunakan diagram lingkaran. Setiap bagian atau setiap kategori ditunjukkan
dengan juring lingkarannya. Karenanya, untuk menggambar diagram lingkaran yang
baik diperlukan pengertian sudut pusat juring lingkaran. Yang perlu diingat,
sudut pusat suatu lingkaran adalah 360o, sehingga persentase setiap
bagian akan sebanding dengan besarnya sudut pusat juringnya. Untuk memudahkan
siswa selama proses pembelajaran akan diperlukan alat-alat seperti penggaris,
jangka dan busur derajat. Sebagai contoh akan dibahas cara membuat diagram
lingkaran dari data pada Tabel 4.6.
Tabel
4.6 Kegemaran Siswa SMK Putera Kelas IIIA
Kegemaran |
Banyaknya |
Menyanyi
Olah raga
Seni tari
Seni rupa
|
10
20
6
4
|
Jumlah |
40 |
Untuk membuat diagram lingkaran, sebelumnya harus
dilakukan perhitungan terlebih dahulu. Jumlah seluruh siswa 40. Banyaknya siswa
yang menggemari setiap jenis kegemaran harus dibandingkan dengan jumlah seluruh
siswa, sehingga tiap-tiap kegemaran memiliki nilai-nilai perbandingannya
masing-masing. Sebagai misal, siswa penggemar Olah
Raga adalah. Untuk memperoleh juring, nilai
perbandingan setiap bagian itu dikalikan dengan 360o. Untuk olah
raga misalnya akan didapat sudut pusat juringnya sebesar ½ x 3600 = 1800.
Artinya, akan didapat ukuran sudut-sudut pusat dari juring-juring lingkaran
untuk setiap jenis kegemaran siswa itu sebagai berikut:
·
Menyanyi:
;
·
Olah
raga: ;
·
Seni
tari: ; dan
·
Seni
rupa = .
Dengan
menggunakan busur derajat sudut-sudut pusat dititik 0 ditentukan berdasarkan
hasil perhitungan tersebut di atas. Maka didapat diagram lingkaran seperti pada
Gambar 4.9.
|
Jika dihitung persentasinya, akan didapat:kan:
·
Menyanyi:
,
·
Olah
raga: ,
·
Seni
tari = , dan
·
Seni
rupa = ,.
4.
Diagram
Gambar
Diagram gambar (piktogram) atau diagram lambang. Pada diagram ini banyak
sesuatu dinyatakan dengan gambarnya atau lambangnya. Tiap gambar mewakili suatu
jumlah tertentu. Misalnya gambar orang menyatakan 1000 orang, gambar tabung
menyatakan 100 liter minyak goreng. Kelemahan diagram gambar adalah bila harus
menunjukkan sebagian dari skala yang telah ditetapkan. Berikut contohnya.
Tabel 4.7. Hasil Panen Beras di
Indramayu (1996 – 1998)
Tahun |
Banyaknya |
1996
1997
1998
|
= 100 ton
|
Dari diagram
di atas dapat dilihat bahwa hasil panen beras pada tahun 1996 = 5 ´ 100 ton = 500 ton; tahun 1997 adalah 400
ton; dan tahun 1998 sebanyak 600 ton.
Kegiatan belajar mengajar mengenai diagram ini dapat dilakukan dengan
mengambil data dari kegiatan siswa sehari-hari misalnya berapa jam
masing-masing siswa menggunakan waktu dalam sehari, misalnya waktu untuk
sekolah dan belajar, bermain, tidur, dan sebagainya. Proses keterlibatan siswa
harus diciptakan. Biasanya pekerjaan menggambar digemari siswa. Agar mereka
lebih tertarik pada matematika maka kegemaran tersebut hendaknya digunakan.
Untuk kegiatan ini sarankanlah pada siswa agar mereka membawa pensil, karet
penghapus, penggaris, sepasang segitiga siku-siku, jangka, busur derajat,
kertas berpetak, pensil, ballpoin berwarna.
5.
Histogram
Perhatikan data pada Tabel 4.8 ini.
Tabel 4.8
|
Data di atas dapat disajikan dalam bentuk histogram
seperti terlihat pada Gambar 4.10 berikut:
6.
Poligon
Frekuensi
Poligon frekuensi
diperoleh dari histogram dengan langkah berikut:
a.
menambah satu kelas sebelum kelas pertama dan satu kelas
setelah kelas terakhir pada awal penyusunan.
b.
menggambar titik dengan absis adalah titik tengah kelas
interval dan ordinat adalah frekuensi kelas yang bersangkutan
c.
menghubungkan titik-titik yang berurutan sesuai urutan
absisnya (mulai kelas tambahan sebelum kelas pertama dan kelas tambahan sesudah
kelas terakhir yang masing-masing absisnya nol).
Poligon frekuensi
yang didapat dari Gambar 4.10 di atas adalah:
Latihan 4.1
1.
Tabel absensi siswa bulan Mei tahun 2002/2003 SMK Bina
adalah sebagai berikut.
No.
|
Kelas |
Banyaknya Siswa yang Absen |
||
Sakit (S)
|
Ijin (I)
|
Alpa (A)
|
||
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
1 A
1 B
1 C
1 D
1 E
1 F
|
6
7
2
3
6
3
|
2
3
3
5
2
7
|
1
2
2
1
3
2
|
Sajikan data tersebut dalam diagram batang.
2.
Data mengenai banyaknya air minum yang dibutuhkan SMK
Garuda pada tahun 2003 adalah sebagai berikut.
Bulan |
Banyaknya Air
|
|
|
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
|
300
250
400
350
300
200
100
400
250
300
350
200
|
a.
Buatlah
diagram garisnya!
b.
Pada bulan apakah peningkatan kebutuhan air yang paling
banyak di SMK tersebut?
c.
Pada bulan apakah kebutuhan air di SMK tersebut paling
sedikit?
3.
Penggunaan gaji Pak Ali, setiap bulannya sebagai berikut:
bagian untuk biaya
hidup, bagian untuk
tabungan bagian untuk biaya
kesehatan dan bagian untuk
rekreasi. Buatlah diagram
lingkaran data tersebut!
4.
Jelaskan perbedaan mendasar antara beberapa macam diagram
di bawah ini dan jelaskan juga karakteristik data yang cocok untuk diagram
berikut:
a)
diagram
batang (bar chart)
b)
diagram
garis (line chart)
c)
diagram
lingkaran (pie chart)
d)
diagram
gambar (piktogram)
e)
histogram
f)
poligon
frekuensi,
5.
Diagram lingkaran di bawah ini menunjukkan pekerjaan
orang tua dari siswa SMK kelas III. Siswa yang orang tuanya pegawai negeri 5
orang. Berapakah siswa yang orang tuanya petani?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar